//
you're reading...
Langkah Awal

Mukadimah

Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, para sahabatnya, dan segenap pengikut setia mereka. Amma ba’du.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, dunia penerjemahan sudah ditekuni manusia sejak ribuan tahun lamanya. Hal ini tentu saja menunjukkan besarnya kebutuhan manusia terhadapnya. Buku-buku dari berbagai bahasa diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, agar bisa dipahami dan diambil manfaatnya.

Kitab-kitab berbahasa arab yang ditulis ulama pun telah diterjemahkan ke bebrabagi bahasa dunia. Umat Islam Indonesia, sebagaimana kita ketahui adalah penduduk muslim yang sangat membutuhkan bimbingan para ulama. Jumlah mereka yang sedemikian besar dan rata-rata tidak memahami bahasa arab, membuat kebutuhan terhadap penerjemahan kitab para ulama sebagai sebuah kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi.

Banyak sudah penerbit yang menerbitkan terjemah kitab para ulama dari berbagai disiplin ilmu; tauhid, akhlak, ibadah, fikih, tazkiyatun nafs, manhaj, dakwah, sirah, tafsir, hadits, dll. Hal ini semakin berfaidah tatkala buku-buku tersebut dikaji oleh para da’i di berbagai penjuru negeri dan dijelaskan kepada umat.

Namun, yang menjadi salah satu masalah adalah tatkala buku-buku terjemah ini tidak dilengkapi dengan keterangan-keterangan penjelas dan penyempurna atas sebagian ungkapan ilmiah dan masalah tertentu yang memang butuh untuk diberikan keterangan tambahan. Walaupun keterangan semacam ini biasanya diterangkan secara lisan oleh ustadz yang mengkaji kitab tersebut, tanpa ada teks yang mendukung di dalam versi terjemahnya.

Padahal, justru keterangan-keterangan semacam itulah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar tidak salah paham terhadap makna ayat, atau hadits, atau ucapan para ulama. Oleh sebab itulah, sebuah pembaharuan dalam metode penerjemahan kitab perlu untuk dilakukan.

Sebenarnya, ini bukanlah perkara yang baru! Sebab para peneliti dan pembahas kitab asli para ulama pun telah melakukannya dengan apa yang kita kenal dengan istilah ta’liq (komentar), tahqiq (penelitian), ataupun hasyiyah (catatan pinggir). Itu semua adalah dalam rangka menyempurnakan dan memperjelas keterangan yang ada pada buku aslinya. Sehingga perbuatan semacam ini bukanlah tindakan yang tercela secara substansinya, bahkan dibutuhkan.

Yang menjadi masalah adalah tatkala komentar atau catatan kaki yang diberikan tidak dilandasi dengan argumentasi ilmiah dan pemahaman yang benar. Oleh sebab itulah pentingnya setiap penerjemahan kitab ulama dikembalikan kepada pemahaman para ulama yang ahli di bidangnya masing-masing. Inilah yang akan kami usahakan melalui blog ini.

Terjemah Kitab Salaf.

Semoga Allah membimbing kami dalam menjalankan program ini, dan semoga Allah menerima hal ini sebagai amalan yang diterima di sisi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.

Discussion

2 thoughts on “Mukadimah

  1. masya Allah gebrakannya mas…..
    ana juga sdh berencana bawa P.Muslim mengarah ke sana mas….
    fokus di ebook. karena ana liat sekarang orang2 awwam sdh lebih senang baca buku pake android, iphone, dll….
    jualnya ya murah2 saja… sbgmn ebook2 di internet

    Posted by mas ganteng | December 21, 2012, 10:59 am

Trackbacks/Pingbacks

  1. Pingback: Menebarkan Dakwah Tauhid « DAKWAH TAUHID - December 21, 2012

Leave a comment