-
Subscribe
Subscribed
Already have a WordPress.com account? Log in now.
Buah Tawakal [511] Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya buah dari tawakal adalah ridha terhadap qadha’/ketetapan takdir. Barangsiapa yang menyerahkan urusan-urusannya kepada Allah dan ridha dengan apa yang ditetapkan-Nya dan apa yang dipilihkan Allah baginya, maka dia telah merealisasikan tawakal dengan sebenarnya.” (lihat Ibnu Rajab al-Hanbali wa Atsaruhu fi Taudhih ‘Aqidati as-Salaf, hal. … Continue reading
Allah ta’ala berfirman, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56) Imam al-Qurthubi rahimahullah menuturkan:
Allah ta’ala berfirman, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 4) Imam al-Baghawi rahimahullah berkata:
Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah. Amma ba’du. Sesungguhnya para ulama dari sejak jaman dahulu hingga sekarang memiliki perhatian yang sangat besar terhadap perkara aqidah.
Sesungguhnya perkara paling agung yang Allah perintahkan adalah tauhid. Dan perkara paling besar yang dilarang Allah yaitu syirik. Allah tidaklah menciptakan makhluk melainkan supaya men-tauhidkan-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56) (lihat keterangan ini dalam kitab ‘Inayat al-‘Ulama bi Kitab at-Tauhid, oleh … Continue reading
Kalimat laa ilaha illallah adalah kalimat yang sangat ringan diucapkan dengan lisan namun memiliki bobot yang sangat agung. Karena pada hakikatnya ia merupakan intisari ajaran Islam. Akan tetapi tentu saja kalimat ini bukan sekedar ucapan tanpa makna dan tanpa konsekuensi yang harus dijalankan (lihat Syarh Tafsir Kalimat at-Tauhid oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan … Continue reading
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu penolong.” (QS. Al-Ma’idah: 72)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang mengkafirkan saudaranya maka sungguh tuduhannya itu akan kembali terarah kepada salah seorang di antara mereka berdua.” Dalam sebagian riwayat disebutkan, “Apabila sebagaimana apa yang dia katakan -maka dia [penuduh] tidak bersalah- akan tetapi apabila tidak sebagaimana yang dia tuduh maka tuduhan itu justru … Continue reading
Terjemah Kitab Salaf 