//
archives

Hawa Nafsu

This tag is associated with 10 posts

Seri Kultum Ramadhan, Bagian 6

Alhamdulillah. Ash-sholatu was salamu ‘ala rasulillah. Amma ba’du. Kaum muslimin yang dirahmati Allah. Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan tentunya membutuhkan kesabaran. Sabar menahan lapar, sabar menahan dahaga, dan sabar dalam mengendalikan nafsu dan angkara murka.

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 56]

Keutamaan Belajar Hadits [581] Imam Bukhari rahimahullah berkata, “Orang yang paling utama diantara kaum muslimin adalah seorang yang menghidupkan sunnah diantara sunnah-sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah dimatikan. Maka bersabarlah kalian wahai para pengikut Sunnah -semoga Allah merahmati kalian- sesungguhnya kalian ini adalah orang yang paling sedikit.” (lihat al-Jami’ li Akhlaq ar-Raawi, Juz … Continue reading

Kenali Jati Dirimu!

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Barangsiapa yang mengenali jati dirinya sendiri maka dia akan menyibukkan diri dengan memperbaikinya daripada sibuk mengurusi aib-aib orang lain. Barangsiapa yang mengenal [kedudukan] Rabbnya niscaya dia akan sibuk dalam pengabdian kepada-Nya daripada memperturutkan segala keinginan hawa nafsunya.

Kehidupan Yang Membawa Manfaat

Allah ta’ala menceritakan ajakan seorang beriman kepada kaumnya (yang artinya), “Wahai kaumku, ikutilah aku niscaya akan kutunjukkan kepada kalian jalan petunjuk. Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (yang semu), dan sesungguhnya akherat itulah tempat menetap yang sebenarnya.” (QS. Ghafir: 38-39)

Makna dan Intisari Ibadah

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Dia (Allah) tidaklah membutuhkan ibadahmu. Seandainya kamu kafir maka kerajaan Allah tidak akan berkurang. Bahkan, kamulah yang membutuhkan diri-Nya. Kamulah yang memerlukan ibadah itu. Salah satu bentuk kasih sayang Allah adalah dengan memerintahkanmu beribadah kepada-Nya demi kemaslahatan dirimu sendiri. Jika kamu beribadah kepada-Nya, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memuliakanmu … Continue reading

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 51]

Bid’ah Dalam Bahasa Syari’at [531] al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Bid’ah dalam urf/konteks pembicaraan syari’at adalah suatu hal yang tercela. Berbeda dengan -makna bid’ah- secara bahasa. Karena -secara bahasa- segala sesuatu yang diadakan tanpa ada contoh sebelumnya maka dia disebut bid’ah ‘sesuatu yang baru’; sama saja apakah ia termasuk perkara yang terpuji atau tercela.” (lihat … Continue reading

Belajar Niat Dari Hadits ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu

Dari Amirul Mu’minin Abu Hafsh ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu. Beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 28]

Antara Abu Bakar dan Ahmad bin Hanbal [299] ‘Ali ibnul Madini rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah memperkuat agama ini dengan Abu Bakar ash-Shiddiq pada hari-hari riddah -kemurtadan orang-orang arab sepeninggal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, pent- dan dengan Ahmad bin Hanbal pada har-hari mihnah -cobaan bagi umat berupa pemaksaan aqidah al-Qur’an makhluk, pent-.” (lihat Thabaqat ‘Ulama … Continue reading

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 20]

Keadilan dan Kezaliman Dalam Berinteraksi Dengan Allah [211] Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Apabila hal-hal yang tersembunyi [amalan hati dan sesuatu yang tidak tampak di mata manusia, pent] sesuai dengan apa yang tampak secara terang-terangan, maka itulah keadilan. Apabila hal-hal yang tersembunyi itu justru lebih baik daripada apa yang tampak, maka itu adalah keutamaan. Dan … Continue reading

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 18]

Ilmu Lebih Utama Daripada Ibadah Sunnah [189] Abu Hurairah dan Abu Dzar radhiyallahu’anhuma berkata, “Sebuah bab tentang ilmu yang kamu pelajari lebih kami cintai daripada seribu raka’at sholat sunnah.” (lihat Tajrid al-Ittiba’ fi Bayan Asbab Tafadhul al-A’mal, hal. 26)