//
archives

Fitnah

This tag is associated with 9 posts

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 57]

Hakikat Khosy-yah [591] Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata, “Khosy-yah adalah rasa takut yang menghalangi dirimu dari melakukan perbuatan maksiat kepada Allah ‘azza wa jalla.” [lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 6/545]

Majelis Nasihat: Sebagian Diantara Dampak Fitnah

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata: Salah satu diantara dampak fitnah adalah ia menjadi faktor penyebab berpalingnya seorang hamba dari beribadah; padahal dia diciptakan [Allah] untuk merealisasikannya [ibadah], dan -karena fitnah itu pula- dia terpalingkan dari ketaatan; suatu hal yang dirinya diciptakan [Allah] untuk mewujudkan hal itu.

Jauhi Ghibah dan Namimah!

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya: Sebuah fenomena yang patut diperhatikan bahwasanya pada akhir-akhir ini ada sebagian penimba ilmu yang menjatuhkan kehormatan para ulama besar apabila mereka (ulama besar) tidak sepakat dengan hawa nafsu, keinginan, dan keyakinan mereka. Bagaimana pendapat anda?

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 52]

Keagungan Ilmu Tafsir [541] ‘Ubaidullah bin ‘Umar rahimahullah berkata, “Sungguh, aku telah bertemu dengan para fuqaha Madinah. Mereka benar-benar menganggap besar pembicaraan tentang tafsir. Diantara mereka yaitu Salim bin Abdullah, al-Qasim bin Muhammad, Sa’id bin al-Musayyab, dan Nafi’.” (lihat al-Muqaddimat al-Asasiyah fi ‘Ulum al-Qur’an, hal. 289)

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 49]

Buah Tawakal [511] Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya buah dari tawakal adalah ridha terhadap qadha’/ketetapan takdir. Barangsiapa yang menyerahkan urusan-urusannya kepada Allah dan ridha dengan apa yang ditetapkan-Nya dan apa yang dipilihkan Allah baginya, maka dia telah merealisasikan tawakal dengan sebenarnya.” (lihat Ibnu Rajab al-Hanbali wa Atsaruhu fi Taudhih ‘Aqidati as-Salaf, hal. … Continue reading

Nasihat Untuk Saudara-Saudaraku Para Pecinta Sunnah

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Perkenankanlah kami, untuk mengawali tulisan ini dengan menukil perkataan emas seorang Imam Mujaddid dakwah Islam, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah di dalam mukadimah risalahnya Tsalatsatul Ushul:

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 39]

Orang Yang Berakal [411] Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Bukanlah orang yang berakal itu yang mengenali kebaikan dan keburukan. Hanyalah orang yang berakal itu adalah apabila melihat kebaikan maka dia pun mengikutinya, dan apabila melihat keburukan maka dia pun menjauhinya.” (lihat at-Tahdzib al-Maudhu’i li Hilyat al-Auliyaa’, hal. 558)

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 29]

Merealisasikan Zuhud [310] Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah pernah ditanya tentang makna zuhud di dunia, beliau menjawab, “Jika dia mendapatkan nikmat maka bersyukur dan jika dia mendapatkan cobaan musibah maka dia pun bersabar. Itulah zuhud.” (lihat Min A’lam as-Salaf [2/78])

Mutiara Hikmah Ulama Salaf [Bagian 28]

Antara Abu Bakar dan Ahmad bin Hanbal [299] ‘Ali ibnul Madini rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah memperkuat agama ini dengan Abu Bakar ash-Shiddiq pada hari-hari riddah -kemurtadan orang-orang arab sepeninggal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, pent- dan dengan Ahmad bin Hanbal pada har-hari mihnah -cobaan bagi umat berupa pemaksaan aqidah al-Qur’an makhluk, pent-.” (lihat Thabaqat ‘Ulama … Continue reading